Sejarah Epidemiologi

Sejarah Epidemiologi


Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan frekuensi penyakit pada populasi manusia dan aplikasi studi epid adalah untuk kontrol terhadap masalah - masalah kesehatan. Definisi tersebut memiliki lima kata kunci sebagai berikut.


  1. Populasi diartikan sebagai jantung dari semua aktifitas epidemiologi karena fokus terhadap kejadian penyakit pada kelompok daripada individu.
  2. Frekuensi penyakit hal ini menyangkut kuantifikasi seberapa sering sebuah penyakit menjangkit dimasyarakat. Penyakit tersebut harus didefinisikan secara jelas agar mudah untuk dihitung kejadiannya dimasyarakat.
  3. Distribusi atau penyebaran penyakit merujuk pada analisis pola penyakit berdasarkan karakteristik orang, tempat dan waktu (person, place and time).
  4. Determinan penyakit merupakan faktor - faktor yang membuat sebuah perubahan pada kesehatan seseorang. Faktor tersebut menyebabkan perubahan dari individu sehat menjadi sakit atau faktor yang menyebabkan orang sakit menjadi sembuh. Determinan individu dapat berupa genetic, gender, age, immunity level, diet, behavior and existing diseases.
  5. Pengendalian penyakit menyelesaikan diasease control melalui penelitian dan surveillance. Tujuan dari surveillance merupakan untuk memonitor kejadian penyakit yang bersangkutan agar kontrolnya efektif.


Epidemiologi merupakan ilmu yang bersifat multidisciplinary (multidisiplin) dalam penerapannya yang ditopang oleh ilmu - ilmu lain. Sedangkan untuk interdisciplinary sebagai dasar dari epidemiologi berarti bahwa epidemiologi tidak berdiri sendiri, akan tetapi ditopang oleh klinis (patologi), ilmu sosial dan perilaku, demografi, toksikologi dan biostatistik.


Definisi - Definisi Epidemiologi

Friss dan Seller (2009)

Epidemiologi atau epidemic berasal dari bahasa Yunani, epi berarti pada, demos artinya penduduk, dan logy artinya studi atau ilmu. kurang lebih diartikan menjadi studi atau ilmu yang mempelajari penduduk. Friss dan Seller mengatakan bahwa studi epidemiologi diimplementasikan untuk pengendalian (kontrol terhadap masalah kesehatan masyarakat. Pola kuncinya determinasi, distribusi, populasi dan fenomena.


Aschengrau dan Seage (2008)

Sebuah buku London Epidemiological Society tahun 1850 memberikan definisi bahwa epidemiologi adalah untuk menentukan penyebab kolera dan epidemic penyakit lainnya dan metode untuk mencegahnya.


Harkness (1995)

Epidemiologi adalah studi ditribusi dan determinan kesehatan dan penyakit pada penduduk (Maurer dan Smith, 2012). 


Gordis (2009)

Epidemiologi adalah studi mengenai bagaimana penyakit menyebar dipopulasi dan faktor - faktor yang mempengaruhi (determinan) dari penyebaran penyakit tersebut. Epidemiologi adalah tudi tentang distribusi dan determinan kesehatan terkait Negara atau kejadian - kejadian pada populasi secara spesifik dan aplikasi dari studi epid adalah mengendalikan masalah - masalah kesehatan.


Sejarah Epidemiologi

Epidemiologi mempunyai sejarah yang panjang dalam perkembanganya dalam dunia kesehatan dan keilmuan. Penting untuk sahabat mengetahui perjalanan sejarah dari epidemiologi, tentunya untuk menambah wawasan dan tidak melupakan sejarah. Beberapa tokok dari tokoh yang terlibat dalam sejarah perkembangan epidemiologi sebagai berikut.


Hippocrates



Hippocrates adalah seorang dokter dari Yunani yang dikenal dan berjasa dalam dunia kedokteran. Pendiri sekolah yang bernama "The Hippocrates School of Medicine". Hippocrates lahir pada tahun 460 SM abad kelima, tidak banyak ditemukan pengetahuan maupun teori sebagai acuan untuk menelusuri (mengetahui) penyebab suatu penyakit yang benar.

 

Pada abad tersebut hippocrates memiliki sebuah pemahaman, kemudian menyusun dan menulisnya menjadi sebuah buku tentang "theory of medicine and treatment of the sick and injured". Hippocrates dalam catatan sejarah adalah orang yang memiliki peran yang sangat besar dalam dunia kesehtan masyarakat "public health" dan sebagai epidemiologist.

 

Observasi dari hippocrates mengenai penyakit dan penyebaran dimasyarakat lebih akurat dibandingkan observasi oo crate mengenai medical treatment of illness. Hippocrates diakui sebagai The First Epidemiologist tidak lain karena dari ketiga buku yang ditulisnya yaitu "Epidemic II", Epidemic III" dan "On Airs, Waters and Places".


Captain James Lind



Captain James Lind seorang ahli bedah militer yang lahir di Edinburgh pada tanggal 4 Oktober 1716 dan meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 1794 di Gospot, Hampshire. Status pendidikan lulusan dari Edinburgh Universitas (Medicine Doctor, 1748). Dikenal dengan pencegahan penyakit maritim dan obat untuk penyakit kudis (Sumber dari Wikipedia).

 

Hipotesis dikembangan oleh James Lind mengenai penyebab scurcy berdasarkan pada pengamatan klinis. Tahun 1947, James Lind melaksanakan uji coba epidemiologi klinis terkontrol pertama dengan memberikan perlakuan terhadap 12 pelaut yang sakit dengan six different dietary regimens. Dua orang pelaut konsumsi buah (jeruk dan lemon) membaik dan sementara lainnya masih sakit.

 

James lind menyimpulkan bahwa buah dari anggota marga citrus bisa menyembuhkan dan mencegah scruvy. Ketika tahun 1757, James lind menerbitkan risalah mengenai penyakit kudis berjudul "An Inquiry on The Nature and Cure of that Disease". James lind sangat berjasa dalam memperbaiki kehidupan para pelaut, sekaligus meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta fungsi seluruh armada (Tulchinsky dan Varaviroka, 2009).


Edward Anthony Jenner



Edward merupakan salah satu tokoh terkenal dan turut berjasa dalam public health. Edward seorang dokter kelahiran Inggris (Berkeley, Gloucetershire) 17 Mei 1749 dan meninggal pada tanggal 26 Januari 1823. Bidang yang ditekuni oleh Edward Jenner merupakan mikrobiologi. Edwar berjasa juga dalam mengembangkan smallpox vaccine yang dapat memberikan imunitas terhadap smallpox (Friis dan Seller, 2009).


Robert Koch



Robert mempunyai jasa besar dalam kesehatan masyarakat sebagai penemu mikroskop, tanpa mikroskop sahabat tidak mungkin menemukan penemuan tanpa menggunakan mikroskop. Pada catatan sejarah lain bahwa mikroskop pertama ditemukan pada tahun 1600-an melalui kerja keras dari Carnelius Drebbel (1572-1633), Jansen bersaudara dari Belanda (1590-an) dan Antoni van Leeuwnhoek (1632-1723). 


Penggunaan mikroskop untuk keperluan medis dan tujuan ilmiah lainnya dilakukan oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680).


John Graunt



John graunt lahir di London pada tanggal 24 April 1620 dan meninggal pada tanggal 18 April 1674. John graunt merupakan the first demographers yang mengembangkan human statistical dan census methods dan John graunt dikenal juga sebagai ahli epidemiologi, dipertegas dalam buku Natural and Political Observations Made upon the Bills of Mortality fokus pada statistik kesehatan masyarakat.

 

John graunt mencatat kejadian kematian berdasarkan umur, jenis kelamin, siapa saja yang meninggal, apa yang menyebabkan meninggal, dimana dan kapan kematian terjadi. Serta mencatat berapa banyak yang meninggal setiap tahunnya beserta penyebab - penyebabnya. John graunt sumber (Merril, 2010) dan (Timmreck, 2002) membagi kematian menjadi dua tipe sebagai berikut.

  1. Tipe acute (struck suddenly-kematian yang terjadi secara tiba - tiba)
  2. Tipe kronis (lasted over a long period of time-kematian dipicu atau disebabkan oleh penyakit yang menjangkit dalam waktu lama)


John Snow 



J Snow lahir di York, Inggris pada tanggal 15 Maret 1813 dan meninggal pada tanggal 16 Juni 1858 di London. John Snow adalah seorang dokter yang semasa hidupnya berjasa dalam bidang epidemiologi dan dikenal sebagai anesthesiologist. Berjasa dalam hal epidemiologi kolera yang menjadi masalah besar di Inggris ketika pertengahan abad ke 19.

 

John Snow lulus dari Universitas of London pada bulan Desember 1844, ketika tahun 1837 sudah bekerja di Westmister Hospital. John Snow adalah anggota dari Royal Surgens of England pada tanggal 2 Mei 1838 bergabung. Tahun 1850, John Snow diterima pada The Royal College of Physicians. Tercatat sebagai penyandang dana dari The Epidemiological Society of London.

 

John Snow menangani kolera di Inggris karena memiliki pandangan yang berbeda dari pandangan umum orang lain terhadap penyakit kolera. John percaya bahwa kolera ditularkan melalui air terkontaminasi, akhirnya John Snow mulai mencari data tentang kematian akibat kolera dan menanyakan setiap rumah ke rumah dan perusahaan untuk mendapatkan data.

 

John Snow kemudian mencari perusahaan mana saja yang menyuplai air minum sebagai kebutuhan rumah tangga, dibuatlah tabel yang memaparkan hasil penelitian yang dibuat John Snow dengan judul "Deaths from cholera in 10,000 inhabitants by Elebvation of Residence above Sea Level, London, 1848-1849". John Snow menyimpulkan bahwa "Contaminated water was associated with cholera was based entirely on observational data" (Gordis, 2009).

 

Kontribusi John Snow sangat besar dalam ilmu kesehatan masyarakat terutama terkait penyakit menular, dimana penyakit menular dapat menyebar atau ditularkan kepada orang lain salah satunya melalui air terkontaminasi, seperti kasus kolera di Inggris. Kontribusi John Snow termasuk dalam hal observasi dan pencatatan, aplikasi metodologi epidemiologi (mapping dan penggunaan tabel), berpartisipasi dalam penelitan eksperimen ilmiah, serta rekomendasi untuk pencegahan penyakit menular dengan removal pump handle.


Sumber : https://shikataedukasi.blogspot.com/2020/03/definisi-dan-sejarah-dasar-epidemiologi.html

Load comments