Biografi Singkat Ruhut Sitompul

Biografi Singkat Ruhut Sitompul


Ruhut adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean. Ia menyelesaikan pendidikan akademiknya di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 1979. Ruhut termasuk sosok pengacara yang siap menangani kasus-kasus kontroversial dan kurang populer di masyarakat. Salah satunya adalah bersama-sama dengan pengacara Hotma Sitompul, menjadi pengacara Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, dan juga sejumlah yayasan milik mantan Presiden Soeharto saat semua orang menghujat Orde Baru.


Nama Ruhut terkenal sejak dia bermain sebagai tokoh pongah Poltak yang mengaku Raja Minyak dari Tarutung di sinetron Gerhana. Keterlibatan Ruhut dalam sinetron ini berawal dari ketidaksengajaan saat membaca skenario Gerhana produksi StarVision. Ruhut memang telah lama menjadi pengacara StarVision. Meski awalnya hanya dirancang untuk tampil sampai episode ke-13, namun penampilan Ruhut sebagai Bang Poltak sangat digemari pemirsa. Maka berlanjutlah perannya sampai puluhan episode. Selain Gerhana, Ruhut juga membintangi Anak Ibuku, Taman Mertua Indah, dan James Bono. Ruhut juga menjadi bintang tamu di banyak program humor dari Ngelaba, Asep Show, sampai Ketoprak Humor.


Biodata Ruhut Sitompul


Nama Lengkap : Ruhut Poltak Sitompul
Tempat Lahir : Medan, Sumatera Utara
Tanggal Lahir : Senin,24 Maret 1952
Agama : Kristen
Profesi : Aktor, Advokat - Penasihat Hukum, Politikus
Periode Aktif : 1987 - Sekarang
Zodiac : Aries
Pasangan : Anna Rudhiantiana Legawati, Diana Leovita
Ayah : Humala Sitompul
Ibu : Surtani Panggabean
Anak : Pernikahan dengan Anna Rudhiantiana Legawati:
Christian Husein Sitompul,
Pernikahan dengan Diana Leovita:
Sarah Suci Alicia,
Owen Caprio


Pejalanan Karir

Lulus dari Fakutas Hukum, pria asal Medan ini memilih pengacara sebagai profesinya. Profesinya mengantarkan Ruhut Sitompul terjun ke dunia sinetron dan politik. Nama Ruhut Poltak Sitompul pun semakin melambung.


Ruhut Sitompul dikenal masyarakat luas sebagai seorang politikus, advokat, dan pemain sinetron yang nyentrik. Seringkali tanggapan dan tindakannya di ranah politik menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.


Pria kelahiran Medan, 24 Maret 1952 ini kerap disapa Poltak karena pernah membintangi sinetron “Gerhana” sebagai “Poltak si raja minyak dari Medan.” Ruhut mendapat peran ini karena pada waktu itu sebagai kuasa hukum dari StarVision, rumah produksi yang membuat sinetro Gerhana.


Meski pada awalnya, Ruhut hanya bermain sampai episode ke-13, namun karena banyak pemirsa yang menyukainya alhasil ia bertahan hingga puluhan episode. Bahkan berlanjut dengan beberapa sinetron lainnya.


Tentu saja, perannya sebagai si Poltak di layar kaca makin melambungkan namanya sebagai pengacara. Berbagai kasus kontroversial pernah ia tangani. Ia tandem bersama Hotma Sitompul sebagai kuasa hukum Akbar Tandjung yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.


Ruhut Sitompul sendiri sudah berpolitik sejak tahun 1983 bersama partai Golkar. Prestasi Ruhut di Golkar tergolong biasa-biasa saja. Hingga akhirnya pada tahun 2004, ia berpaling ke Partai Demokrat.


Partai Demokrat yang masih baru kala itu sangat membutuhkan sosok Ruhut sebagai penengah kala berselisih paham. Karena Ruhut dinilai jago bersilat lidah. Pada Pemilu 2009, ia terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara. Pada Pemilu berikutnya, kembali terpilih sebagai anggota DPR.


Selama berada di Partai Demokrat, ia selalu menjadi corong partai tulen yang sebelumnya sebagai politikus Golkar. Ruhut tak sungkan menkritik habis Partai Golkar demi membela Partai Demokrat. Bahkan ia rela mati-matian membela Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari lawan-lawan politiknya.


Sepak terjang Ruhut di politik mengundang reaksi para kawan dan lawan-lawannya. Ruhut sempat dicalonkan sebagai ketua Komisi III DPR. Namun, karena banyaknya pro dan kontra akhirnya ia mengundurkan diri dari pencalonan tersebut.


Tak hanya itu, pada tahun 2016, Ruhut lagi-lagi menuai kontroversi berkaitan Pilkada DKI. Partai Demokrat mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono, sementara Ruhut memilih mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tentu saja, sikap Ruhut ini mendapat reaksi keras dari internal Demokrat. Ruhut pun digeser dari jabatannya dan ia pun memilih keluar dari Demokrat dan DPR RI.


Pendidikan

  • SD Khatolik
  • SMP Immanuel
  • SMA WU Yosua Bersubsidi
  • Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran (1979)

Karir

  • Anggota MPR/DPR-RI Fraksi Demorat (2014 – 2016)
  • Anggota MPR/DPR-RI Fraksi Demorat (2009 – 2014)
  • Manggala BP7 Pusat Keppres III (1984)
  • Penatar BP7 DKI SK Gubernur No.102 (1983)
  • Advokat SK. Menteri Kehakiman (1982)
  • Pegawai BPN
  • Pendiri LBH Mawar Saron.
  • Komisaris Utama PT. BMN
  • Komisaris Utama PT. Prapat Jaya

Organisasi

  • Alumni Pertukaran Luar Negeri
  • Ketua DPP KNPI
  • Ketua PP FKPPI
  • Ketua PP Pemuda Pancasila
  • Ketua Umum Komisi Tinju Profesional Indonesia
  • Ketua PP Wushu
  • DPD Golkar Tk.II - Jakarta Selatan
  • DPD Golkar Tk.I - DKI Jakarta Raya
  • DPD Golkar Lembaga Cendekiawan
  • Komisaris DPD Ikadin
  • Ketua DPP PD Dep. Pendidikan & Pembinaan Politik
  • Ketua DPP PD Depkominfo
  • Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Demokrat


Load comments