Biografi Terawan Agus Putranto

Biografi Terawan Agus Putranto


Terawan Agus Putranto atau yang lebih sering dikenal dengan dokter Terawan dikenal sebagai dokter dengan spesialisasi di bidang radiologi. Pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini setelah lulus sekolah menengah atas, ia melanjutkan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.


Dokter Terawan meneruskan studi pascasarjana radiologi di Universitas Airlangga, Surabaya (lulus pada 2004), kemudian studi doktoral di Universitas Hassanuddin, Makassar (lulus pada 2013).


Biodata Terawan Agus Putranto


Nama Lengkap : Let. Jend TNI (Purn.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad.(K)
Tempat Lahir : Yogyakarta, Indonesia
Tanggal Lahir : Rabu, 5 Agustus 1964
Agama : Katolik
Profesi : Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2019-2024
Zodiac : Leo
Pasangan : Ester Dahlia
Ayah : Sudarno
Ibu : -
Anak : Abraham Apriliawan Putranto


Lulus dari Fakultas Kedokteran UGM, Terawan Agus Putranto langsung mengabdi sebagai dokter TNI Angkatan Darat. Ia menghabiskan kariernya di dunia medis dengan menemukan metode baru, terapi cuci otak, untuk pengobatan stroke. 


Nama Mayjen TNI Dr.dr.Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI mulai dikenal setelah mempraktikkan metode cuci otak untuk menyembuhkan penderita stroke. Kegigihannya sebagai dokter tak kenal lelah. Di tengah kesibukannya sebagai dokter, ia juga menempuh pendidikan hingga doktor dengan melahirkan karya ilmiah yang luar biasa.



Keinginannya menjadi dokter memang cita-citanya saat kecil. Pria kelahiran, Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini setelah lulus sekolah menengah atas, ia melanjutkan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia berhasil lulus sebagai dokter pada 1990 saat usianya menginjak 26 tahun.


Lulus sebagai dokter, ia mengabdikan dirinya ke di intansi militer Angkatan Darat. Ia kemudian ditugaskan ke beberapa daerah, di antaranya Bali, Lombok, dan Jakarta.


Untuk memperdalam ilmu kedokterannya, ia mengambil Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Ia merasa bahwa ilmu Radiologi di Indonesia belum banyak berkembang, sehingga ia pun terketuk hatinya untuk memperdalam radiologi intervensi. Terawan lulus pada usia 40 tahun.


Pentingnya ilmu yang dimilikinya tentu untuk membantu pasien agar lebih cepat sembuh dari penyakitnya. Tak cukup di sana, Terawan lagi-lagi untuk menunjang pelayanan dan menambah keilmuannya, ia menempuh program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan lulus pada 2013.


Dalam pergumulannya dengan dunia medis, Terawan terbilang cerdas. Ia menemukan metode baru untuk penderita stroke. Metode yang biasa disebut brain flushing itu juga tertuang dalam disertasinya bertajuk “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis".


Disertasi tersebut ia sertakan dalam studi doktoratnya di Universitas Hassanuddin. Tentu saja, metode ini mengundang pro dan kontra di kalangan praktisi dan akademisi kedokteran. Namun, Terawan Agus Putranto mampu membuktikannya.


Dalam pengalamannya, pasien bisa sembuh dari stroke selang 4-5 jam pasca operasi. Metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten ‘Terawan Theory’.


Kualitas sosok Terawan makin sempurna setelah diangkat menjadi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada 2015. Ia tak hanya bergelut untuk ego pribadinya sebagai dokter, tapi ia juga mampu mengelola rumah sakit secara profesional.


Atas pengabdiannya, Terawan mendapatkan sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.


Terawan membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer, ia tetap bisa memberikan penemuan metode baru dan pelayanan cepat kepada pasien stroke agar cepat sembuh.


Pendidikan

  • SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1977)
  • SMPN 2 Yogyakarta (1980)
  • SMA Bopkri 1 Yogyakarta (1983)
  • S1, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), 1990
  • S2, Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, 2004
  • S3, Doktor Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin (Unhas), Makassar, 2013


Karir

  • Dokter, 1990
  • Tim Dok¬ter Kepresidenan, 2009
  • Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia
  • Ketua World International Committee of Military Medicine
  • Ketua ASEAN Association of Radiology
  • Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, 2015 
  • Angggota, Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta (AIPYo), 2016
  • Tentara Indonesia
  • Menteri Kesehatan (2019-2024)


Penghargaan

Tanda Jasa

  • Bintang Mahaputra Nararya
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • SL. Kesetiaan XXIV
  • SL. Kesetiaan XVI
  • SL. Kesetiaan VIII
  • SL. Dwidya Sistha


Brevet

  • Brevet Kesehatan TNI AD
  • Brevet Yudha Wastu Pramuka
  • Brevet Para Dasar
  • Brevet Hiperbarik Kesehatan TNI AL
  • Brevet Kavaleri Kuda
  • Brevet Tank Kavaleri
  • Pin Setia Waspada Paspampres
  • Brevet Parachutist Thailand
  • Brevet Lakespra


Keputusan majelis, Terawan dicopot sementara dari keanggotaan IDI sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019. 



Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Menteri Kesehatan RI dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. 


Load comments