Sejarah Kebalen atau Babelan

Sejarah Kebalen atau Babelan


Babelan atau kebalen, dahulu daerah utara kota Bekasi ini dikenal karena hamparan sawahnya yang menjulang dan penghasil dedak berkualitas.  Kini telah berubah drastis menjadi bangunan kios, ruko, pabrik dan sebagainya.  Sebenarnya, apa dan bagaimana sejarah asal mula daerah babelan atau kebalen ini? sekiranya penulis merasa perlu untuk memaparkan sejarah tempat ini, mengingat terdaftar juga sebagai warga Bekasi.


Asal Usul Nama “Babelan”

Konon pada zaman hindia belanda, ada sebidang tanah yang letaknya di sepanjang pantai Bekasi luasnya 17 kilometer persegi itu dikuasai oleh tuan tanah keturunan china. Sang Tuan tanah oleh masyarakat setempat dijuluki “Baba Land”. Seiring perkembangan zaman, muncul sejumlah pendatang konon mereka adalah korban eksodus wilayah Senayan oleh Bung Karno. Dialek bahasa mereka suka menyebut fonem e disetiap ujarannya, sebutan "Baba Land" menjadi "Babe Land"


Adapula Sumber lain mengatakan bahwa “Babelan” pada awalnya bernama kebalen, Menurut cerita lisan yang beredar zaman dahulu, kebalen adalah nama sebuah desa di kawasan pesisir pantai Bekasi yang diambil dari nama tanah lapang untuk bermain sepakbola bagi penduduk setempat dan penduduk londo. Wilayah tersebut terkenal dengan lapangan sepakbolanya maka pada level masyarakat pribumi yang ingin main bola sering dengan sebutan Ke Ball Land yang maksudnya ke “tanah lapang” main bola ( tapi diterjemahkan ke bahasa belanda ).Sejak itu, istilah Ke Ball Land lazim dipakai oleh masyarakat yang ingin main bola kala itu , maka suatu saat oleh penduduk setempat dinamakan lah wilayah itu dengan nama Kampung Kebalen.


Pada Zaman Penjajahan Belanda

Konon, pada zaman Belanda tanah di daerah sepanjang pantai bekasi +/- 17 km di kuasa oleh tuan tanah kebangsaan china yang di kenal oleh masyarakat pribumi kala itu dengan panggilan Baba Land dan tinggal di daerah yang sekarang di namakan Babelan Kota.

Nama Babelan sendiri menurut ceritanya berasal dari nama Baba Lan, dengan lafal orang pribumi kala itu menjadi Babelan hingga sampai sekarang.


Sedangkan “Kebalen”, sekali lagi konon cerita orang jaman dulu wilayah Kebalen merupakan tanah lapang yang luas dan sering di buat main sepakbola oleh penduduk pribumi dan orang-orang Belanda kala itu. Karena wilayah tersebut terkenal dengan lapangan sepakbolanya maka pada level masyarakat pribumi yang ingin main bola sering dengan sebutan Ke Ball Land yang maksudnya ke “tanah lapang” main bola ( tapi di bahasa Belandakan ).

Karena seringnya istilah Ke Ball Land dipakai oleh masyarakat yang ingin main bola kala itu , maka suatu saat oleh penduduk setempat dinamakanlah wilayah itu dengan nama Kampung Kebalen ( yang awal mulanya dari istilah Ke Ball Land ).

 

Pada Zaman setelah Kemerdekaan sampai tahun 1978

Pada zaman kemerdekaan kampung kebalen masuk wilayah Desa Bahagia, tapi dalam perkembangan dan semakin bertambahnya penduduk di wilayah kampung Kebalen maka pada tahun 1978 Desa Bahagia melepas wilayah Kebalen untuk menjadi sebuah Desa tersendiri yang dinamakan Desa Kebalen.

 

Dari Tahun 1978 sampai 16 September 2008

Setelah menjadi Desa Kebalen, Kepala Desa Pertama adalah H. Moch. Nawas yang menjabat satu periode dari tahun 1978 – 1988, dan setelah itu terpilih menjadi Kepala Desa Kebalen yang kedua untuk periode 1988 - 1996 adalah Martani yang kala itu masih berusia 26 tahun.


Dalam perjalanannya, perkembangan dan kemajuan Desa Kebalen tidak terlepas dari tangan dingin seorang Kepala Desa yang relatif masih muda pada saat itu, dan menjabat Kepala Desa Kebalen selama 2 periode ( 1988 s/d 2008 ), dan telah memimpin Desa Kebalen selama 20 tahun sampai dengan September 2008.


Desa Kebalen terdiri dari 7 kampung yaitu :

  1. Kampung Kebalen
  2. Kampung Kebon Bambu
  3. Kampung Irian
  4. Kampung Penggilingan Tengah
  5. Kampung Jati
  6. Kampung Kelapa Dua
  7. Kampung Poncol


Dan terdiri dari 3 (tiga) Dusun, yaitu :

  1. Dusun I, meliputi wilyah : Kampung Kelapa Dua, Poncol dan Kebalen
  2. Dusun II, meliputi wilayah : Kampung Kebon Bambu dan Penggilingan Tengah
  3. Dusun III, meliputi wilayah : Kampung Irian dan Jati.

Masing-masing Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau lebih populer di masyarakat desa disebut Kadus.

 

Nama masing-masing kampung di Desa Kebalen mempunyai cerita dan kisahnya sendiri - sendiri, yaitu:

1. Kampung Kebalen:

Awalnya berasal dari kata Ke Ball Land yang maksudnya : ke Tanah Lapang untuk main bola, sebagai mana cerita awal tersebut di atas, sehingga wilayah tersebut diberi nama ”Kampung Kebalen”

 

2. Kampung Kebon Bambu :

Di kampung tersebut dulunya banyak tumbuh pohon bambu, yang terletak di wilayah selatan Desa Kebalen, di depan sebelah kiri Gerbang Taman Kebalen Indah, sehingga wilayah tersebut di beri nama ”Kampung Kebon Bambu”

 

3. Kampung Irian :

Kampung ini menjadi masalah pada awal pemisahan Desa Kebalen dari Desa Bahagia, karena wilayah Kampung Irian masuk teritorial Desa Kebalen tetapi untuk pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB) masih di Desa Bahagia, akibatnya terjadi IRI - IRIAN di antara kedua Desa pada wilayah kampung tersebut, sehingga akhirnya wilayah tersebut di beri nama ”Kampung Irian

 

4. Kampung Penggilingan Tengah :

Pada zaman dulu ada tiga tempat Penggilingan Padi milik tuan tanah Baba Lan yaitu :

  1. ada di wilayah Babelan Kota,
  2. ada di wilayah Kebalen sekarang PT. Noree,
  3. ada di wilayah Teluk Pucung.

Karena letak Penggilingan Padi di wilayah Kebalen ada ditengah, diantara penggilingan padi yang lainnya, sehingga wilayah tersebut diberi nama “Kampung Penggilingan Tengah”

 

5. Kampung Jati :

Di wilayah tersebut dulunya ada sebuah Pohon Jati yang sangat besar dan rindang serta sedikit “angker” ini menurut cerita orang tua yang mengalami pada masa itu, sehingga wilayah tersebut di beri nama “Kampung Jati”

 

6. Kampung Kelapa Dua :

Kampung yang ada di sebelah Utara Desa Kebalen menurut ceritanya di wilayah tersebut tumbuh “hanya” dua buah Pohon Kelapa, yang besar pohonnya di atas rata-rata pohon kelapa pada umumnya serta tinggi sekali, menurut cerita tingginya mencapai antara 80 -100 M dan tetap bertahan dari terpak’an / tiupan angin yang sekencang apapun, sehingga wilayah tersebut di beri nama “Kampung Kelapa Dua”

 

7. Kampung Poncol :

Sebetulnya hampir disetiap wilayah selalu ada istilah “poncol” , yang maksudnya yaitu “sebuah daerah yang agak / terpencil dari sebuah wilayah”, di Desa Kebalen pun ada juga wilayah seperti yang disebut diatas, yaitu letaknya di sebelah utara arah ke barat dari perbatasan Desa Kebalen dengan Desa Babelan Kota, sehinga wilayah tersebut diberi nama “Kampung Poncol”

( sumber cerita sejarah kebalen, di ceritakan oleh Bapak Dommy Mulyadi, 72 th selaku salah satu sesepuh dan saksi sekaligus pelaku sejarah lahirnya Desa Kebalen )

 

September 2008 – Sampai Sekarang

Pada September 2008 inilah sebuah sejarah baru khususnya untuk wilayah “Kebalen” di mulai. Di awali dari adanya perubahan / peningkatan status Desa Kebalen yaitu dari DESA menjadi KELURAHAN, dengan keputusan Bupati Kabupaten Bekasi dan disetujui oleh DPRD Kab. Bekasi pada tanggal 16 Agustus 2007 maka secara resmi DESA KEBALEN yang telah berumur 30 tahun menjelmah menjadi KELURAHAN KEBALEN.

 

Dan sebagai konsekwensinya pada bulan September 2008 dilakukan serah terima jabatan dari Kepala Desa Kebalen Bp. Martani kepada Lurah Kebalen Bp. Juanda Rahmat, S.STP,MM. maka di saat itu pula berakhirlah sebuah masa “DESA” yang telah berumur tiga dasa warsa beralih ke sebuah masa yang baru…. konon sebuah masa yang lebih modern, lebih “bisa” menjamin tantangan perubahan zaman yaitu masa “Kelurahan” semoga !!

 

“JAS MERAH” jangan sekali – kali melupakan sejarah ( terima kasih Bung Karno ), Selamat Tinggal Desaku, kau tetap akan di kenang dalam hati forever, dan Selamat Datang “Kelurahan” semoga kita bisa bersama selamanya.


Referensi :

http://adityasomalia.blogspot.com/2013/05/gambar-peta-kecamatan-babelan-kabupaten.html

https://www.kompasiana.com/indrasukses/553005ec6ea834c3078b46aa/ke-ball-land-baba-land-potret-satu-desa-di-pinggir-pantai-bekasi#


Load comments